Pesan untuk diri di masa lalu. Satu kalimat untuk tiap satu tahun matahari.
“The most effective way to destroy people is to deny and obliterate their own understanding of their history.” — George Orwell
Tahun ke-1
Fakta dari ketiadaan satu pun fotograf di masa ini telah menjadikanmu manusia yang begitu sangat sadar dengan ide-ide tentang kesadaran, memori, anugrah lupa, dokumentasi, dan histori.
Tahun ke-2
Pada akhirnya, hal-hal paling absurd lah yang akan terus diingat dan diceritakan ulang, baik oleh memori orang lain atau tubuhmu sendiri.
Tahun ke-3
‘Berpindah semakin jauh ke luar’ adalah tema yang terus-menerus muncul di kehidupanmu selama dua dekade ke depan dan itu dimulai di saat ini.
Tahun ke-4
Segala, segala, segala atribut baik yang engkau miliki di masa depan banyak tertanam dari barang yang orang tuamu pesan setiap minggu itu.
Tahun ke-5
Kamu tidak kekurangan orang yang mempedulikan dan menjagamu.
Tahun ke-6
Jangan pernah katakan pada anak kecil bahwa mereka tidak bisa meraih kecermelangan⸺api itu perlu dirawat, bukan dipadamkan.
Tahun ke-7
Menjauhkan diri dari kecurangan adalah salah satu bentuk penghargaan diri yang paling tinggi.
Tahun ke-8
Jagalah terus dirimu karena kamu sangat dijaga!
Tahun ke-9
Jalanmu ringan dan tegap, suatu kebiasaan yang tidak pernah terputus.
Tahun ke-10
Maafkanlah dirimu yang belum mengerti cara membedakan antara kewajiban dan kesenangan semata.
Tahun ke-11
Kini engkau telah mengenal apa yang namanya kecemasan dan kesetiakawanan.
Tahun ke-12
Engkau mulai belajar membulatkan keputusanmu sendiri dan aku begitu berterima kasih untuk itu.
Tahun ke-13
Diam adalah cara terbaik untuk merespon kesimpangsiuran yang orang lain lemparkan atas dirimu.
Tahun ke-14
Kamu telah belajar bagaimana hasil usahamu bercerita tanpa kamu sendiri harus berkata.
Tahun ke-15
Jiwa yang menyalahkan diri sendiri telah dibangkitkan di dalam dirimu.
Tahun ke-16
“Bunga yang tak kunjung mekar” bukanlah narasimu, karena perumpamaanmu yang sebenarnya adalah “akar”—tertutup namun siap diperkuat dan memperkuat.
Tahun ke-17
Terima kasih sudah mau berteman dengan kopi.
Tahun ke-18
Aku tak pernah tahu doa apa yang orang tuamu panjatkan tapi kamu telah mengambil keputusan-keputusan terbaik!
Tahun ke-19
Kau begitu kepayahan mengelola atensimu dan aku sedang berusaha menyimpulkan apa yang telah kau mulai dari masalah ini.
Tahun ke-20
Kebijaksanaan tidak akan muncul dari jiwa yang lelah!
Tahun ke-21
Sepuluh tahun berlalu semenjak kau mengenal kecemasan, lalu kini kau memahami artinya.
Tahun ke-22
Betapa rindunya engkau dengan masa kecilmu, kini kau tak malu berpikir dan berkhayal seperti anak-anak kembali.
Tahun ke-23
Teruslah berusaha berpikir dan menulis hingga babak belur.