Home
Towards Virtue
Cancel
Preview Image

Membunuh Penulis Palsu

Tidak ada yang lebih bebas sekaligus lebih mengekang daripada terjebak di dalam kepalamu sendiri. Dan mungkin aku telah terkekang selama lebih dari 20 tahun. Kini saatnya aku membebaskan diri. Kon...

Preview Image

Rasanya Ada Yang Tak Mau Ditinggalkan: Muslim Indonesia di Edinburgh

Ketika terbang meninggalkan tanah air untuk melanjutkan studi, aku berpikir: “S2 satu tahun itu cepet banget. Akan terlalu sibuk untuk mengurusi akademik, gak bakal connect dengan banyak hal!” “A...

Preview Image

Tiga Renungan Dari Pinggir Sungai

Aku tidak pernah menyadari sebelumnya bahwa aku akan “menikmati” sungai sedalam ini, meski hanya berdiri di pinggirannya. Ada kebahagiaan yang baru terbuka. River Cherwell, Oxford Lebih dari dua...

Preview Image

23 Pesan Untuk Masa Lalu

Pesan untuk diri di masa lalu. Satu kalimat untuk tiap satu tahun matahari. “The most effective way to destroy people is to deny and obliterate their own understanding of their history.” — Geor...

Preview Image

The Urge to be Immortal

I get the sense that everyone want to be remembered. People have different degree of urgency towards the desire, but at least it is their significant other they wish who keep them in his/her mind. ...

Preview Image

'17: cemburu, kritis, keystone

Key art: envying Dengan nada mengeneralisasi, bisa dikatakan bahwa tahun 2017 bagiku adalah tahun di mana banyak orang harus membuktikan kata-kata sendiri (lulus sekolah menengah dengan nilai terb...

Preview Image

Key art dan patterns of actions tahunan

Akhir kuartal pertama tahun 2020 adalah waktu ketika kefrustrasian pada diri sendiri yang sudah memuncak, membuat aku berani melakukan dua aktivitas yang lumayan ekstrem: mengkritik habis-habisan d...

Preview Image

5. Hanya membicarakan diri sendiri

Di banyak tulisan terakhir, fokus setiap tulisanku adalah aku, seakan-akan tidak ada yang cukup menarik untuk dituliskan selain diri sendiri. Justru sebaliknya. Dari detik ke detik, begitu kuat t...

Preview Image

4. Antidote untuk kebiasabiasasajaan

Aku ragu untuk memulai percakapan ini: menjadi orang yang biasa-biasa saja. Sebelum ke arah sana, siapa yang berhak menentukan atau melabeli kita dengan julukan “biasa-biasa saja”? Akan aku jawab,...

Preview Image

3. Orang yang biasa-biasa saja

Kali ini kita masuk ke pertanyaan yang lebih dalam. Mengapa harus menulis? Ada banyak sekali jawaban. Aku tak perlu membeberkan jawaban-jawaban umum, di sini mari jawab untuk diri sendiri: Aku men...